Cerita dari para penderita kanker payudara

Beberapa minggu ini aku banyak mengobrol dengan ibu-ibu penderita kanker payudara, di salah satu rumah sakit terkemuka di Surakarta untuk kepentingan tugas akhir kuliah. Setiap harinya ada puluhan orang yang datang ke poli onkologi (poli khusus penyakit kanker), salah satunya adalah kanker payudara. Mulai dari yang masih gadis hingga yang telah memiliki anak dan cucupun ada di rumah sakit ini. Pada dasarnya semua perempuan itu berisiko untuk terkena kanker payudara, tetapi ada faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini.

Kanker saat ini merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular dengan angka kejadian terbanyak kedua setelah penyakit jantung di seluruh dunia, dan kanker payudara menempati urutan pertama untuk jenis kanker yang terbanyak terjadi pada perempuan.

Kanker payudara merupakan suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel begitu cepat dan tak terkendali pada jaringan payudara. Secara awam kanker payudara dapat diketahui dengan adanya benjolan pada payudara atau sekitarnya melalui rabaan tangan. Bila ditemukan benjolan ini sebaiknya kita segera ke rumah sakit untuk memeriksakan apakah tumor ini ganas atau tidak. Bila terjadi keganasan maka harus segera dilakukan tindakan medis karena bila penanganannya terlambat akan semakin sulit untuk diatasi dan persentase kesembuhannya semakin kecil.

Penyakit kanker cukup berdampak luas terhadap kehidupan seseorang. Banyak sekali cerita dan pengalaman yang mereka (ibu-ibu penderita kanker payudara) berikan kepadaku, mulai dari awal terdiagnosis kanker hingga setelah melewati serangkaian pemeriksaan dan pengobatan yang sangat panjang. Selain dampak dari penyakit kanker itu sendiri, ada beberapa efek dari pengobatan juga. Tidak hanya perubahan pada fisik, tetapi juga terhadap psikologis, aktivitas sehari-hari, sosial, ekonomi, keluarga, dan masyarakat.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan oleh penderita kanker payudara ketika akan menjalani pengobatan, diantaranya karena tidak siap harus kehilangan payudaranya bila dioperasi, efek samping kemoterapi, biaya, jarak rumah ke fasilitas kesehatan, dan lain sebagainya.

Bagaimanapun payudara merupakan identitas seorang perempuan, sehingga ketika harus kehilangan payudara, perempuan akan merasa sangat kehilangan dan merasa tak berarti lagi. Karena itu sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada penderita kanker. Mereka harus diyakinkan bahwa setelah tindakan medis pun mereka tetap berarti bagi orang lain terutama keluarga mereka masing-masing.

Beberapa efek samping dari kemoterapi yang sering dikeluhkan penderita kanker antara lain pusing, mual, muntah, diare, susah buang air besar, kulit kering, rambut rontok, panas. Beberapa dari mereka mengatakan merasa tersiksa dengan efek samping tersebut, dan terkadang merasa ingin berhenti menjalani terapinya, nah disini sangat diperlukan peran keluarga untuk tetap mendukung mereka agar melanjutkan pengobatan. Sehingga akhirnya mereka dapat menuntaskan proses pengobatan tersebut.

Penderita kanker pada umumnya lebih mudah merasa putus asa karena ketakutan akan penyakitnya dan juga sering merasa bosan ketika harus melakukan proses pemeriksaan dan pengobatan yang lamanya hingga bertahun-tahun. Selain itu biaya pengobatan yang cukup mahal dan fasilitas kesehatan yang masih terbatas juga menjadi alasan mereka tidak berobat secara teratur. Contohnya saja rumah sakit di Indonesia yang telah menyediakan kemoterapi masih terbilang sedikit. Penderita kanker harus menempuh perjalanan jauh hingga berjam-jam dan antri lama untuk melakukan kemoterapi. Perjalanan yang jauh membuat kelelahan fisik tersendiri yang berakibat pada menurunnya vitalitas tubuh mereka, yang terkadang berdampak terhadap penundaan kemoterapinya dengan alasan hasil pemeriksaan fisik tidak bagus sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan terapi tersebut. 

Proses penyebaran informasi, terutama tentang deteksi dini kanker payudara sangat diperlukan. Pada kenyataan beberapa pasien yang kutemui mereka ada yang tidak paham tentang apa itu deteksi dini pada kanker payudara yang biasa disebut "sadari" yaitu pemeriksaan payudara sendiri. Akibatnya mereka tahu terkena kanker setelah stadium lanjut dan sudah merasa sangat kesakitan. Seperti kebiasaan kebanyakan orang kita adalah tidak memeriksakan kesehatan bila tidak ada keluhan. Padahal jika mereka tahu tentang sadari ini, setidaknya dapat mengetahui bila ada benjolan kecil di payudaranya, yang artinya masih pada tahap stadium awal. Angka kesembuhan kanker lebih besar ketika masih stadium awal.

Penyakit kanker dapat dicegah atau diperkecil persentase risikonya dengan gaya hidup yang sehat. Tindakan pencegahan tersebut antara lain seperti makan makanan bergizi seimbang, perbanyak makan buah dan sayur, perbanyak minum air putih, tidak merokok, tidak minum alkohol, olahraga dan istirahat yang cukup, selanjutnya deteksi dini.

Dalam proses penyembuhannya untuk penderita kanker memerlukan dukungan semangat dari banyak pihak, tidak cukup dari diri sendiri saja tetapi juga dukungan keluarga, masyarakat dan dokter/tenaga kesehatan. Keluarga merupakan salah satu alasan mengapa mereka ingin sembuh. Ketika ada rasa cinta dan saling peduli diantara anggota keluarga, maka akan semakin meningkatkan keinginan tersebut. Mereka merasa masih diperlukan oleh anggota keluarga yang lainnya, sehingga mereka merasa harus berusaha sekuatnya untuk bisa sembuh. 

Semoga dengan cerita dari mereka para penderita kanker, dapat memberikan semangat kepada kita untuk selalu menjaga kesehatan. Karena sakit itu mahal harganya. Bila sehat makan apa saja terasa nikmat, sebaliknya letika sakit makanan seenak dan semahal apapun tak akan terasa nikmat. Tempat sebaik, seindah, atau semahal apapun tak dapat dinikmati, karena hanya satu keinginan orang sakit yaitu sehat.

Komentar

  1. Nasze ziołowe produkty http://mujtabaherbal.com/obat-kanker-esofagus/ lecznicze zasadniczo mają 2 duże korzyści, http://mujtabaherbal.com/obat-kolitis/ które mają na celu utrzymanie http://mujtabaherbal.com/obat-sembelit/ zdrowia i leczenia. Zwykle zwracamy mniejszą

    BalasHapus
  2. Semoga ceritanya dapat menginspirasi banyak orang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pintu ini Masih Tertutup

Radikal Bebas

Merenung