Nasehat Untuk Diri Sendiri

-
Banyak diantara kita yang sering menyalahkan diri sendiri dan menganggap dirinya tak memiliki kemampuan apapun. Itu merupakan kesalahan terbesar kita, yang berasal dari rasa minder terhadap orang lain. Kita membenci diri sendiri sehingga kitapun menjadi benci kepada setiap orang yang ada di sekitar. Sering berprasangka buruk dengan orang lain, ga pernah percaya, selalu curiga dengan orang lain dan menutup diri, so orang lain pun ga mau bergaul dengan kita. 

Ingin orang lain ramah kepada kita, bagaimana bisa bila kita tidak berwajah ramah. Jutek dan cuek? ya pasti orang lain jadi takut, jangankan menyapa mau melihat aja udah pada ogah. Ya kira-kira gitulah gambaran kecilnya. 

Ketika melihat orang lain sukses jangan pernah iri dan berprasangka buruk atau berpikiran jangan-jangan dia sukses karena ini atau itu. Wah ini bisa bahaya karena hati akan semakin sakiiit dan slalu berusaha mencari kesalahan orang lain. Ujung-ujungnya ga ngurus kebahagiaan diri sendiri karena sibuk ngurusin orang lain. Lah kapan mau majunya kalo hidupnya ribet kayak gitu. 

Alangkah baiknya kita menggali potensi diri, memanfaatkan sisi positif yang telah dimiliki. Berpikir positif dan bertindak pisitif, Insyaallah akan slalu terjadi hal-hal yang positif pula. Orang lain punya kelebihan, pasti kita juga punya dong. Yang penting pandai-pandai kita menempatkan diri. Berusaha terus pantang putus asa selama itu dalam hal kebaikan. Kayak dalam istilah Fastabiqul khairat yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan. Kalo semuanya dengan semangat juang ini Insyaallah ga ada yang iri dan saling menjatuhkan antarsesama. 

Jangan takut bergaul dengan siapapun. Mau dari kalangan bawah, menengah ataupun atas semuanya adalah sama-sama manusia. Pada kenyataannya letak kebahagiaan itu bukan karena harta dan tahta saja, tapi lebih ke dalam hati kita. Rasa penerimaan dari hati terhadap apapun yang terjadi dalam hidup itulah kebahagiaan yang sesungguhnya. Karena tidak semua orang bisa menerima dan ikhlas akan hidupnya baik orang berada maupun yang masih pas-pasan. Yang penting kita harus slalu sadar bahwa setiap manusia memiliki cara hidup masing-masing begitupun dengan diri kita sendiri. Jangan memaksakan diri untuk sama dengan orang lain. Rasakan dan dengarkan hati nurani, karena itu adalah keinginan kita yang sesungguhnya. 

So berbahagialah slalu... SMILE.... 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dari para penderita kanker payudara

-
Beberapa minggu ini aku banyak mengobrol dengan ibu-ibu penderita kanker payudara, di salah satu rumah sakit terkemuka di Surakarta untuk kepentingan tugas akhir kuliah. Setiap harinya ada puluhan orang yang datang ke poli onkologi (poli khusus penyakit kanker), salah satunya adalah kanker payudara. Mulai dari yang masih gadis hingga yang telah memiliki anak dan cucupun ada di rumah sakit ini. Pada dasarnya semua perempuan itu berisiko untuk terkena kanker payudara, tetapi ada faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini. Kanker saat ini merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular dengan angka kejadian terbanyak kedua setelah penyakit jantung di seluruh dunia, dan kanker payudara menempati urutan pertama untuk jenis kanker yang terbanyak terjadi pada perempuan. Kanker payudara merupakan suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel begitu cepat dan tak terkendali pada jaringan payudara. Secara awam kanker payudara dapat diketahui dengan...
Baca selengkapnya

Cerita ODAPUS

-
               S ebagai ODAPUS, pengen berbagi cerita tentang pengalaman pertama kali didiagnosis penyakit Lupus oleh dokter. Pengalaman ini sulit untuk dilupakan. Sebagai manusia biasa, meskipun aku juga orang yang berkecimpung di dunia kesehatan, pada kenyataannya tak bisa serta merta langsung menerima dengan ikhlas. Ada proses penolakan dan penerimaan  secara bertahap.      Sebelumnya aku pernah mendengar sekilas tentang penyakit Lupus, namun tak pernah mengira akan berhadapan langsung dengannya. Dulu ketika kuliah, ada teman seangkatan namun beda kelas yang terkena penyakit ini dan tak lama kemudian terdengar kabar bahwa beliau tak bisa di selamatkan. Jadi ketika pertama kali didiagnosis penyakit Lupus, hal itu langsung terbersit dalam ingatanku. Bagaimana mungkin aku bisa tenang ketika membayangkan hal tersebut. Seketika hilang semua harapanku, seakan tak ada hari esok lagi. Harus mendengar diagnosis Lupus dari do...
Baca selengkapnya

Terkait dan Berputar

-
Dalam kehidupan kita pasti memerlukan orang lain. Tak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Bahkan dari mulai terbentuk hingga ajal menjemputpun kita tetap butuh orang lain. Embrio tak mungkin tumbuh jika sang ibu mengeluarkan dari dalam rahimnya ketika itu juga dan membiarkan hidup di dunia luar. Ia harus menumpang hidup terlebih dahuku selama 9 bulan hingga akhirnya menjadi bayi. Setelah lahir pun ia tetap memerlukan perawatan dari manusia lainnya hingga akhirnya bisa hidup mandiri. Pada saat mandiri pun tetap harus berhubungan dengan orang lain, karena tak mungkin bisa memenuhi keperluan hidup tanpa adanya karya-karya dari orang lain. Dan yang paling terakhir adalah ketika nyawa telah berpisah dari raga. Raga itu juga masih tetap memerlukan orang lain untuk mengembalikan ke tempat asalnya yaitu ke tanah alam kubur. Ya begitulah mau seperti apapun keadaan seseorang pasti melawati serangkaian proses ini. Tak ada alasan untuk merasa sombong karena buktinya tak ada manusia yang dapat hi...
Baca selengkapnya