Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Ketika Lelah

Ketika lelah mulai menghampiri Ketika harapan semakin menipis Ingatlah Sang Maha Penolong Dekati Dia Jangan galau dan mengadu kepada makhluk-Nya Tetapi adukan keluh kesahmu hanya kepada Dia Yang Maha dari segala Maha Tak akan ada persangkaan dengan demikian Dia takkan menjauhimu Sebaliknya justru mendekatimu Menguatkanmu Menolongmu Menyelamatkanmu Dia adalah Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang

Ar-Rahmaan

Terinspirasi dari ayat ini, yang begitu banyak memberikan kesadaran bahwa betapa Allah itu Maha Pemurah dan Penyayang kepada semua makhluknya. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? [QS. Ar-Rahman] Sebagai anak kos yang jumlah uang sakunya masih bergantung kepada ortu, menjadikan kita harus teliti dan hati-hati dalam membelanjakan uang. Kiriman akan bergantung dengan jumlah rizki yang diperoleh ortu, walau ada juga yang selalu diberi jatah tetap. Dengan jumlah berapapun harus bisa cukup untuk segala keperluan selama waktu yang telah ditentukan bersama. Terkadang ada pengeluaran dadakan, berarti bagian pengeluaran yang lain harus ada yang ditekan. Anak rantau yang jauh dari keluarga, sudah terbiasa hidup...

Bendungan Hati

Nasehat untuk diri sendiri... Hati manusia bagaikan sebuah bendungan. Ada batas maksimal beban yang dapat ditampungnya. Bila kelebihan beban maka akan jebol dindingnya. Dan luapan airnya akan menjadikan bencana. Bencana bagi semua makhluk yang ada di sekitarnya. Begitu pula dengan hati. Ketika begitu banyak beban dan masalah. Maka emosi akan memenuhi ruangan tersebut. Yang lama kelamaan akan menghancurkan dinding pertahanannya. Sesak memang. Tapi ketika dinding tersebut tidak kuat, maka emosi tersebut akan merusak segala kebaikan yang ada. Ketika emosi tersebut tidak bisa diredam maka hubungan dengan orang sekitar akan rusak, bahkan dampaknya akan terus berlanjut hingga emosi tersebut habis. Tapi apa akibatnya? Setelah emosi habis, lihatlah kebelakang. Seberapa banyak kita kehilangan apa yang baik yang telah kita miliki. Keluarga, sahabat, kebahagiaan dan segala yang baik telah berubah menjadi buruk. Layaknya sebuah bendungan, sudah pasti memiliki saluran-saluran kecil yang selalu m...

Bisa Karena Terbiasa

Kembali teringat dulu ketika di penghujung masa SMA, di mana waktu itu mulai bingung mau melanjutkan kuliah ke mana. Untuk masuk sebuah perguruan tinggi itu sulit, apalagi kampus favorit dengan passing grade yang pasti sangat tinggi. Aku yang notabene nya dari kampung cukup minim informasi tentang program studi dan kampus mana yang sesuai untukku. Jujur kuakui ketika itu, untuk melihat ke depan akan seperti apa dari prodi-prodi itu tidak paham. Maklum internet aja belum terlalu familiar, jadi hanya info dari teman-teman, guru, promosi dari kampus terdekat, ataupun brosur-brosur yang sedikit beredar di sekolah, dan itupun hanya info dasar. Jadi ketika daftar kuliah ya ngikut tren terbanyak di jurusan apa gitu, hehe gak liat dari bakat dan minatnya, asal tes lulus ya sudah masuk saja. Awal perkuliahan cukup sulit memang mengikuti pelajaran dan cara belajarnya, sempet juga gak paham selama 1-2 semester, tapi tetap mengikuti perkuliahan. Kalau secara nilai akademis ya lumayan gak terlalu...

Super Mom and Dad

Keberhasilan seorang anak tak pernah lepas dari pengorbanan dan doa kedua orang tua yang tanpa pamrih. Merekalah yang siap mendengar  dan membantu segala keluh kesah ketika sang anak putus asa, marah, dan takut untuk berjalan maju. Mereka tak pernah berpaling dalam situasi apapun, baik senang maupun susah. Orang tuaku bukanlah orang yang berpendidikan tinggi seperti para orang tua temanku sekolah ataupun kuliah. Kemampuan akademisnya hanya sebatas membaca, menulis dan berhitung yang mungkin masih dalam hal-hal yang sederhana. Ketika kami SD beliau masih bisa membantu mengerjakan tugas rumah (PR). Namun setelah lanjut ke sekolah yang semakin tinggi, kami dituntut untuk bisa mengerjakan tugas sendiri. Setiap malam kami menyiapkan buku-buku yang harus dibawa esok pagi, sembari melihat PR apa yang belum dikerjakan atau hanya sekedar mengulang pelajaran di sekolah tadi. Selalu kuingat ketika mengerjakan PR ibuku selalu menemani kami anak-anaknya di ruang belajar. Walaupun beliau tid...

Cerita dari para penderita kanker payudara

Beberapa minggu ini aku banyak mengobrol dengan ibu-ibu penderita kanker payudara, di salah satu rumah sakit terkemuka di Surakarta untuk kepentingan tugas akhir kuliah. Setiap harinya ada puluhan orang yang datang ke poli onkologi (poli khusus penyakit kanker), salah satunya adalah kanker payudara. Mulai dari yang masih gadis hingga yang telah memiliki anak dan cucupun ada di rumah sakit ini. Pada dasarnya semua perempuan itu berisiko untuk terkena kanker payudara, tetapi ada faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini. Kanker saat ini merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular dengan angka kejadian terbanyak kedua setelah penyakit jantung di seluruh dunia, dan kanker payudara menempati urutan pertama untuk jenis kanker yang terbanyak terjadi pada perempuan. Kanker payudara merupakan suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel begitu cepat dan tak terkendali pada jaringan payudara. Secara awam kanker payudara dapat diketahui dengan...