Tak Tahu Rasa Malu


“Aku selalu sesuai dengan persangkaan hamba-KU kepada-KU. 
Dan aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-KU. 
Dan jika ia ingat pada-KU dalam jiwanya, maka AKU pun mengingatnya dalam Zat-KU. 

Dan jika ia ingat pada-KU ditempat ramai, AKU pun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. 
Jika ia mendekat pada-KU sejengkal, AKU pun mendekat kepadanya sehasta. 
Jika ia mendekat sehasta, Aku pun mendekat kepadanya satu depa. 
Dan jika ia datang kepada-KU dengan berjalan, AKU pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat”

Hadis yang begitu indah dan dalam maknanya. Ketika hati dapat merindu dengan Sang Pencipta, sungguh nikmat rasanya. Sungguh membuat tenang jiwa dan raga. 

Namun ada kalanya manusia pun kehilangan nikmat untuk khusyuk ber-zikir kepada-NYA. Dan parahnya lagi merasakan nikmat tanpa kehadiran-NYA. Hingga akhirnya tersadar kembali ketika banyak mengalami kesusahan.

Ah kami memang manusia yang tak tahu diri. Tak tahu rasa malu. Kami hanya mengingat-MU tatkala kami sedang dirundung kesulitan dan kepayahan, tapi kami lupa diri ketika ENGKAU berikan kami kesenangan. 


Ampuni kami ya Allah dan sayangi kami ya Allah. Jangan KAU biarkan kami lupa dan tersesat dari jalan-MU yang lurus ya ALLAH.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pintu ini Masih Tertutup

Radikal Bebas

Merenung