Jujur itu mahal

Harga kejujuran saat ini semakin mahal. Orang berilmu memang semakin banyak, namun orang jujur justru semakin langka. Patut bertanya ke diri sendiri, apakah aku termasuk salah satu penyebab langkanya orang jujur ini? hihi.

Jujur sudah tau semua lah ya artinya. Yup, jujur merupakan perkataan dan perbuatan yang bernilai benar, sesuai dengan yang dianjurkan. Dikatakan benar karena bisa dibilang jujur itu nilai kebenarannya absolut bukan relatif. Berbeda dengan baik, karena tidak semua hal yang baik itu bernilai benar.

Jadi inget kata-kata dari Bapak pas aku masih SMA, yang ketika itu kakakku sudah tamat SMA dan akan melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu kuliah. Bapak bilang bahwa bila ingin hidup menjadi orang yang diatas (bisa secara status pendidikan, pekerjaan ataupun sosial) maka akan semakin sulit dan berat mempertahankan kejujuran. Waktu itu aku gak percaya, karena memang belum pernah mengalaminya. Tapi lama kelamaan aku mulai memperhatikan dan merasakan sendiri, memang semakin berat mempertahankan kejujuran. Banyak tantangan yang harus dihadapi untuk tetap jujur. Tak jarang terjadi perang batin, ragu atas mana yang benar dan mana yang salah.

Kadang aku merenung, kalau begitu untuk apa ya sekolah tinggi dan status sosial tinggi, kalau perilaku kita justru lebih rendah dibanding mereka yang hanya lulusan SD atau bahkan tidak sekolah? Bukankah harusnya ada perbedaan ke arah yang lebih baik? Tapi realitanya memang menyedihkan. Kadang sistem dan lingkungan sekitar mengharuskan kita menghalalkan segala cara untuk meraih suatu hasil. Sehingga outputnya ya menjadikan perilaku dalam memperolah hasil menjadi karakter. Padahal seharusnya dalam proses pencapaian sesuatu, kita harus mempertahankan kejujuran dan kebenaran, urusan hasil akan mengikuti.

Parahnya lagi, ketika suatu kebenaran dianggap memalukan oleh sistem dan lingkungan, nah maka musnahlah sudah suatu yang benar itu. Sulit memang bertahan bila tak didukung oleh semua yang ada di sekitar kita.

Semoga Allah senantiasa melindungi dan menuntunku selalu di jalan yang benar... Aamiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pintu ini Masih Tertutup

Radikal Bebas

Merenung