Teknik menyusui yang benar



 
TEKNIK MENYUSUI

A.    Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. ASI merupakan salah satu salah satu kebutuhan pokok bayi baru lahir karena ASI merupakan makanan yang terbaik buat bayi. Sebaiknya ASI diberikan sesering mungkin sesuai dengan keinginan bayi atau kebutuhan bayi seikitar 2-3 jam sekali.
Teknik menyusui ini bertujuan untuk mencegah luka pada payudara, mencegah lecet pada putting payudara, dan proses menyusui dapat berjalan dengan lancer sehingga bayi puas dan kebutuhan nutrisinya tercukupi.
B.     Langkah-langkah menyusui yang benar
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan  posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
1.      Langkah-langkah teknik menyusui yang benar:
a.       Mencuci tangan
b.      Mengatur posisi duduk dengan punggung lurus kaki tidak menggantung
c.       Membersihkan putting susu dengan kapas  DTT
d.      Posisi kepala bayi pada siku ibu sebelah dalam, satu garis dengan bokong bayi, perut bayi.menempel pada perut ibu
e.       Bibir bayi disentuhkan dengan jari kelingking/puting susu agar mulut bayi terbuka lebar
f.       Memegang payudara dengan posisi ibu jari diatas payudara dan empat jari lainnya di bawah menopang payudara.
g.      Memasukkan putting susu sampai areola mammae kedalam mulut bayi (areola mammae berada dianatara gusi atas dan bawah)
h.      Membersihkan mulut bayi dan sekitarnya dari kemungkinan ASI yang menempel dengan kapas basah
i.        Menyendawakan bayi
2.      Ciri-ciri menyusu dengan benar
a)        Bayi tampak tenang
b)        Badan bayi menempel pada perut ibu
c)         Dagu bayi menempel pada payudara
d)        Mulut bayi terbuka cukup lebar
e)         Bibir bawah bayi juga terbuka lebar
f)         Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian bawah mulut bayi
g)        Puting susu tidak merasa nyeri
h)        Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus
i)          Bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat
C.    Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
D.    Tanda bayi cukup ASI
Tanda bayi cukup ASI :
1.     Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda.
2.     Bayi sering buang air besar, berwarna kekuningan berbiji.
3.     Bayi tampak puas, sewaktu-waktyu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda baik.
4.     Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
5.     Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui
6.     Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu.
7.     Bayi bartambah berat badannya.


Sumber: 
Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2009. Manajemen Laktasi. Jakarta
Rukiyah,A.Y & Yulianti.L. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : TIM
Suherni, H dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pintu ini Masih Tertutup

Radikal Bebas

Merenung