Merenung
Akhir-akhir ini sering banget bertanya-tanya tentang apa yang sudah ku kerjakan hingga saat ini. Mengapa banyak hal yang membuatku bersedih. Merasa bahwa diri ini jauh tertinggal dibanding orang lain. Mengapa tak bisa seperti yang lain. Padahal yang dilalui dan dikerjakan tak jauh berbeda. Apalagi ketika banyak pertanyaan "mengapa kok kamu ....?" Banyak pertanyaan senada, yang membuat muak untuk dijawab.
Pikiran sering berkecamuk apakah jalan yang kutempuh ini adalah jalan yang benar. Terkadang banyak hal yang mengharuskan untuk berbelok sedikit demi sedikit. Yang pada awalnya ada rasa takut dan beban, tapi lama-lama terbiasa melakukan hal tersebut. Tak ada lagi rasa sedih ketika sudah berbelok. Terlalu sering berbelok kadang membuatku susah untuk melewati jalan yang terlalu lurus. Jika semua orang berbelok mengapa kita tak mencoba? begitulah terkadang ego membela diri berkata.
Ah beratnya untuk tetap lurus di jalan-Mu.
Teringat kata Bapak ketika aku tamat SMA, ketika akan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. "Ketika semakin tinggi tempat seseorang (bisa jenis pekerjaan/status sosial/hal lainnya) maka akan semakin sulit mempertahankan sikap jujur". Karena tantangannya akan semakin besar. Kalo ga kuat, pasti akan terbawa arus lingkungan sekitar.
Lingkungan sangat mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan. Jika karakter kita tidak kuat, maka mau tak mau harus mengikut arus. Karena ketika berjalan melawan arus, resikonya besar banget. Kita bisa tertabrak kalo ga pandai cari celah.
Komentar
Posting Komentar