Mengejar Mentari

Keringat bercucuran diseluruh tubuh dan napas terengah-engah tapi kami tetap tertawa. Itulah kenangan manis yang slalu ku ingat ketika mengenang masa-masa SMP dulu.

Kami kayuh sepeda dengan semangat '45 demi meraih masa depan agar secerah mentari pagi. Setiap hari kami tempuh perjalanan belasan kilometer tanpa lelah. Asa yang begitu besar mengalahkan segala hambatan. Tak peduli jalan yang terjal, berliku, berkelok, berdebu, panas terik, hujan, dingin, atau jalan rusak becek tetap dilalui.

Pagi sekali kami sudah harus standby dari rumah. Perlu waktu sekitar satu jam untuk kami dapat sampai ke sekolah. Itupun terkadang kami masih terlambat dikarenakan alasan-alasan teknis di perjalanan yang datangnya tak pernah bisa diprediksi, bisa karena sepeda salah satu diantara kami rusak, hujan deras, atau kondisi jalanan yang rusak parah yang mengharuskan kami jalan perlahan-lahan.

Disaat anak-anak yang lain masih pulas sambil memeluk guling kesayangannya, kami sudah dalam perjalanan menuju sekolah. Udara pagi yang dingin tak menyurutkan semangat kami. Mereka banyak yang kedinginan tapi kami justru sudah kepanasan, karena lemak yang membeku di tubuh sudah terbakar oleh gerakan kaki kami, yang selalu berputar mengayuh pedal agar roda sepeda kami ikut berputar pula.

Sebagian bangga dan kagum dengan kegigihan yang kami miliki, namun ada pula sebagian yang memandang sebelah mata terhadap kami. Tapi itu bukan masalah buat kami karena apapun yang kami lakukan adalah sebuah pilihan hidup. Karena tak ada kesuksesan tanpa usaha.

Walau kami dari desa yang jauh terpencil tapi semangat kami tidak kecil. Kami selalu saling menyemangati agar kami tetap bisa menyelesaikan perjalanan selama kurang lebih 3 tahun, meskipun ada beberapa diantara kami yang tak bisa sampai di garis finish dikarenakan berbagai hal.

Itulah perjalanan panjang kami dalam menempuh pendidikan SMP yang harus kami lalui dengan bersepeda dari satu desa ke desa yang lain dengan berbagai macam rintangan yang melintang tapi tetap kami tantang dan akhirnya berhasil kami taklukkan.
Salam semangat !!! :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pintu ini Masih Tertutup

Radikal Bebas

Merenung